EPS 2
EPISODE 2 Selasa 9 Juli 2019
Sukses
?
Apa itu sukses ? dulu aku pernah berpikir bahwa sukses adalah ketika seseorang telah sanggup secara mandiri baik dari segi ekonomi ataupun urusan sosial lainnya. Itu ketika aku duduk di bangku kuliahan. Dan sekarang aku telah mempunyai sebuah tanggung jawab yg lebih besar daripada menyelesaikan sebuah program study. Namun ternyata pengertian yg telah aku pikirkan selama ini adalah salah. Karena sungguh masih banyak sekali sudut pandang yg harus dipertimbangkan ketika kita ingin memberikan definisi apa itu sukses. Kita tidak bisa hanya mengutip dari satu sisi kehidupan saja. Contoh ketika seseorang akan mengikuti sebuah ujian sekolah. Mungkin beberapa orang tidak menargetkan apa yang harus mereka capai. Bagi sebagian mereka, dengan mendapatkan nilai lulus itu sudah sukses. Beda halnya dengan beberapa orang tertentu saja, mereka seringkali membuat target untuk memperoleh nilai yang sempurna atau minimal mendapatkan nilai 8. Jika kita lihat melalui dua kacamata yg berbeda, apakah orang yg hanya memperoleh predikat lulus saja tanpa menargetkan nilai tidak lebih sukses dari orang yang ketika lulus dengan memperoleh nilai yg telah ditargetkannya ? jawabannya adalah “Tidak”. Sama sekali tidak, mengapa ? karena setiap individu mempunyai kemampuan dan kapasitas yg berbeda. Kesuksesan bukanlah hal yg bisa diukur melalui sudut pandang yg berbeda. Ketika ada yg bilang “wah kamu sudah sukses ya, sudah punya ini, itu, dan lain” pertanyaanya, apakah ucapan org tersebut bisa membuat yg dibicarakan merasa benar-benar sukses ? jawabannya sama sekali “Tidak” Ketika semakin banyak hal yg ingin dicapai oleh seseorang yg tidak diketahui oleh yg lain, maka org itu akan selalu merasa kekurangan dengan apa yg telah dicapainya selama ini. Sebuah paradigma yg mendefinisikan makna sukses dimata manusia hanyalah diukur dari materi yg dimiliki oleh manusia itu saja. Padahal banyak sekali manusia yg terlihat sukses dari segi ekonomi, tetapi apakah didalam dirinya tidak ada hal yg sungguh bergejolak untuk memperoleh sesuatu yg telah lama diinginkannya ? tidak ada yg tahu, karena setipa manusia pasti memiliki hal yg sangat diinginkan baik dalam rentang waktu dekat atau bisa juga dalam waktu yg lama dan tak ada yg bisa mengukurnya. Apabila hal ini kita balik menjadi premis yg negatif akan menjadi seperti ini, apakah kegagalan seseorang dapat diukur dengan keadaan yg diperolehnya ketika predikat gagal itu sendiri melekat pada dirinya ? jawabannya juga “Tidak” gagal dan sukses merupakan proses hidup manusia, tidak ada satupun manusia yg bisa menghindari kegagalan dalam hidup. Akan tetapi besar atau kecilnya kegagalan yg kita terima pada saat tertentu, pasti akan tergantikan dengan suatu titik dimana kita akan merasakan bahwa kegagalan yg pernah kita alami hanyalah segelintir cerita yg memberikan warna pada proses hidup kita pada saat tertentu. Kesimpulannya, sukses ataupun gagal tidak bisa kita ukur dengan materi yg kita punya / raih. Melainkan hal-hal apa saja yang kita inginkanlah bisa mendefinisikan makna dari sukses itu sendiri. Karena materi duniawi bukanlah hal yg bisa menjadi tolak ukur gagal dan sukses, banyak sekali pejabat yg tidak memperoleh ketenangan dalam hidupnya, karena tidak ada batas didalam dunia, sehingga gejolak terus terjadi dalam dirinya untuk memperoleh sesuatu yg baru. Apakah itu bisa dikatakan sukses ? jawbannya bisa dan tidak, bisa dikatakan sukses ketika menggunakan kacamata ekonomi seorang pejabat yg bisa membeli apapun yg diinginkan, dan tidak jika melihat dari sisi ketenangan jiwa. Lantas apakah definisi yg tepat untuk memberikan makna Sukses yg sesungguhnya ? menurut pola pikir diusia ku yg sudah hampir menginjak ¼ abad ini, sukses itu ketika kita merasa tenang dan tentram, dan ketenangan serta ketentraman itu berasal dari dalam diri kita sendiri, tergantung dengan apa yang ingin dicapai oleh individu itu sendiri. Bahkan pengertian ini bisa saja berubah ketika jasad termakan umur. Bahwasannya sebuah pengertian dari sukses akan selalu berubah-ubah ketika usia yg telah berbicara. Namun kini hal terbesar yg bisa membuat diriku ini merasa sukses adalah ketika sepucuk doa yg terus aku haturkan bisa terjawab oleh Oleh Allah Swt, kapan doa itu akan terjawab? Tidak ada yg tahu kapan. Hanya yg mendengar doa itulah yg tau kapan akan Dia akan menjawabnya. Baru-baru ini aku sudah jarang berdoa akan hal materi duniawi semata, karena aku yakin materi di dunia ini sudah adil pembagiannya. Mungkin jika dihitung secara akal manusia, doa yg palig spesial yg selalu aku panjatkan memang masih tergolong baru, karena start doa ini baru berjalan 11 bulan saja. Sungguh keinginan ini adalah yg terbesar dalam hidupku. Ketika dibangku kuliah keinginan terbesarku adalah untuk segera cepat untuk selesai dan tamat belajar dari kampus. Dan kini jika dibandingkan dengan keinginan yg terbesarku sekarang maka perbandingannya dapat dikatakan hanya seperti langit dan bumi. Bumi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan besar dan luasnya langit. Begitu pula halnya dengan keinginan terbesarku yg sekarang. Hal yg dulu hanya seperti debu saja jika dibanding dgn keinginanku yg sekarang.


Comments
Post a Comment